Bangunan Irigasi Tak Kunjung Difungsikan, Ratusan Hektar Sawah Jadi Semak Belukar

kONDISI : Bangunan Irigasi Tak Kunjung Dipungsikan,Ratusan Hektar Sawah Jadi Semak Belukar.
EMPAT LAWANG, SERGAP BUSER POS.com – Ratusan hektar sawah di Desa Lamparbaru, Kemangmanis, Rantautenang dan Kupang Kecamatan Tebing Tinggi Empat Lawang, Sumatera Selatan masih terbengkalai dan ditumbuhi semak belukar.
Kondisi ini terjadi sekitar dua tahun lalu, sejumlah warga yang memiliki lahan sawah di Empat desa terpaksa membiarkan lahanya di tumbuhi semak karena sulitnya air yang sampai saat ini masih belum teraliri ke lahan warga. Walaupun sebagian beralih menanam jagung dan tanaman palawija sembari menunggu pasokan air ke lahan mereka.
Pantauan dilokasi, bangunan irigasi yang dulunya rusak karena jebol dihantam air sekarang telah diperbaiki pemerintah dengan membuat jalur air baru, namun sayangnya kondisi saluran irigasi ini masih belum bisa mengaliri air ke areal sawah penduduk.
Siring yang buat dengan mengeruk tanah dan sebagian siring di semen ini masih kering belum teraliri air. Diduga perencanaan pengerjaan proyek irigasi ini kurang tepat sehingga air tidak bisa mengaliri jalur baru yang baru dibuat.
Dedi (52) warga Lamparbaru mengatakan, tidak kurang 500 hektar sawah penduduk masih menjadi belukar akibat irigasi belum berfungsi, walaupun irigasi sudah doperbaiki. Namun masih belum mengalirkan air ke areal sawah.
“Artinya perbaikan irigasi itu percuma sia-sia saja, katanya bangun irigasi namun kenyataanya sawah di Desa kami masih jadi belukar karena tidak ada air, kami minta pemerintah tolong dilihat kondisi kami ini seperti apa,” ungkap Dedi, Sabtu (18/03/2017).
Ia menambahkan tidak hanya ratusan sawah, bahkan Petani ikan juga tidak bisa berbuat banyak akibat kurangnya air. Sebelumnya kolam ikan hasilnya bisa menghasilkan sekarang tidak bisa diandalkan lagi.
Senada warga lainya, Arman megatakan ada sekitar satu bidang lahan sawah miliknya masih hijau ditumbuhi semak belukar.
“Bagaimana mau digarap kalau airnya belum ada, sudah lama ini, katanya irigasi sudah dibenari,” jelas Arman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kabupaten Empat Lawang melalui Bidang Pengolaan Sumberdaya Air, disampaikan Dading, pengerjaan proyek irigasi di Desa Lamparbaru menggunakan Dana Alokasi Khusus ( DAK).
Menurutnya, pelaksanaanya selesai dikerjakan namun akibat adanya kerusakan lain di hulu irigasi sehingga debit air kecil sehingga air belum bisa mengalir ke saluran yang baru.
“Itu karena jebol dilokasi lain, didepan dam, waktu di test airnya sudah mengalir. Rencananya pada Angaran Belanja Tambahan (ABT) diangarkan,”kata Dading di ruang kerjanya belum lama ini.
Diketahui, pembangunan jalur irigasi yang baru ini sudah selesai di kerjakan sekitar akhir 2016 lalu. (Win)
Editor : Arizal